perkembangan remaja


TUGAS
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANAGAN
FISIK REMAJA
Logo Besar.png

NAMA   : AHMAD SURYADI
NIM       : 1112040001
KELAS  : PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKSSAR
2012
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Tahapan pertumbuhan pada manusia berlangsung dengan irama tertentu termasuk pada masa remaja, pertumbuhan dan perkembangan manusia sangat tampak jelas pada masa remaja. Pada pertumbuhan dan perkembangan fisik remaja mulai nampakbagian-bagian khusus seperti organ-organ seksualnya secara fisik, serta pembentukan hormon-hormon seksual sudah mulai terbentuk sehingga perilaku atau tingkah laku remaja banyak dipengaruhi oleh hormon tersebut.
Sikap yang labil dan selalu ingin tahu menjadikan remaja butuh perhatian dari lingkungan agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma gama, dan masyarkat. Peranan orang tua terhadap anak  usia remaja sangat dibutuhkan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Agar orang tua dapat memberikan bimbingan kepada putra-putrinya salah satu factor penting yang perlu diketahui oleh orang tua adalah mengenai perkembangan fisik remaja itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan “pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Remaja” dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana cirri-ciri remaja ?
2. Bagaimana tahapan-tahapan perkembangan fisik remaja ? 
3. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan fisik remaja ?







BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Penyebab Perubahan Fisik
            Pertumbuhan fisik adalah perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan fisik itu meliputi; perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya cirri-iri kelamin primer dan cirri kelamin sekunder.
            Ada beberapa perubahan fisik pada anak laki-laki dengan anak perempuan. Anak perempuan mulai bertumbuh pesat pada usia 10,5 tahun dan paling cepat pada usia 12 tahun. Sedangkan anak laki-laki dua tahun lebih lambat mulainya, namun akhirnya anak laki-laki bertambah 12-15 cm dalam satu tahun hingga pada usia tahun sampai menjelang 14 tahun. Kenyataanya pertumbuhan fisik dan emosional tidak selalu berjalan searah. Seorang anak yang tumbuh tinggi tidak selalu lebih matang secara emosional dibandingkan derngan anak seusia yang lebih pendek.
            Pertumbuhan tinggi remaja tergantung tiga factor yaitu: genetic (factor keturunan), gizi dan variasi individu. Factor genetic mempunyai efrek yang nyata, misalnya orang yang tinggi akan mempunyai anak yang tinggi pula. Faktor gizi juga mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan anak. Anak yang mendapat gizi yang baik, tumbuh lebih tinggi sedangkan anak yang kurang gizi akan lebih pendek.
            Disamping pertumbuhan fisik yang pesat, terdapat pula perubahan lainnya. Umumnya pada anak perempuan pertumbuhan payudara merupakan tanda pertama yang paling nyata. Pematangan fisik lebih dini khusus pada anak laki-laki yang lebih besar dan leih kuat daripada temannya, akan menyebabkan kebanggaan tersendiri. Anak tersebut bersikap lebih atletis dan gaagh, yang merupakan faktoir penting dalam menentuka popularitasnya diantara teman sebayany. Orang dewasa cenderung memeperlakukan mereka sebagai orang yang tela dewasa dan memeberika tanggung jawab kepada mereka, meskipun harapan ini tidak selalu sesuai dengan keadaan anak tersebut.
Tidak ada profil remaja Indonesia yang seragam dan berlaku secara nasional. Masalahnya adalah karena Indonesia terdiri dari berbagai suku, adat dan tingkatan sosial ekonomi, maupun pendidikan. Sebagai pedoman umum remaja di Indonesia dapat digunakan batasan usia 11 – 24 tahun dan belum menikah. (Sarlito, 1991),
Menurut Sunarto, 1998. Batasan usia 11 – 24 tersebut didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1. Usia 11 tahun adalah usia dimana pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder mulai tampak (criteria fisik)
2. Usia 11 tahun dianggap oleh masyarakat Indonesia sebagai masa akil balig, baik menurut adat maupun agama, sehingga mereka tidak diperlakukan sebagai anak-anak. (kriteria sosial ).
3. Pada usia tersebut mulai ada tanda – tanda penyempurnaan perkembangan jiwa seperti tercapainya identitas (ego identity), tercapainya fase genital dari perkembangan kognitif maupun moral.
4. Batas usia 24 merupakan batas maksimal, yaitu untuk memberikan peluang bagi mereka kriteria sampai pada usia tersebut masih menggantungkan diri pada orang lain, belum mempunyai hak-hak penuh sebagai orang dewasa (secara tradisi)
5. Status perkawinan sangat menentukan, karena arti perkawinan masih sangat penting di masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Seorang kriteria sudah menikah diusia berapapun dianggap dan diperlakukan sebagai orang dewasa.
            Pematangan fisik yang lebih dini pada anak perempuan nampaknya tidak sejalan dengan pematangan psikologis. Misalnya pada anak perempuan yang lebih tinggi dari pada teman-temannya mungkin merasa tidak feminin. Menyadari kondisi ini, anak sering kali mengembangkan postur tubuh yang buruk, karena mereka berusah untuk tampak lebih kecil.
            Penyebab perubahan fisik pada remaja adalah adanya dua kelenjar yang aktif bekerja dalam system endokrin. Kelenjar pituitary yang terletak didasar otak mengeluarkan dua macam hormone yang diduga erat ada hubungannya dengan perubahan pada masa remaja. Kedua hormon itu adalah hormon pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubaha ukuran tubuh dan hormone gonadotrofik atau sering disebut hormone yang merangsang gonad agar mulai bekerja.
            Meskipun kelenjar gonad atau kelenjar kelamin sudah ada dan aktif sejak seseorang dilahirkan, namun kelenjar ini seolah-olah tidur dan baru aktif setelah diaktifkan oleh hormone gonadotrofik dai kelenjar pituitary pada saat anak memasuki masa remaja. Segera setelah tercapai kematangan kelamin, maka hormone gonad akan menghentikan aktifitas hormone pertumbuhan. Dengan demikian pertumbuhan fisik akan terhenti. Keseimbangan yang tepat antara kelenjar pituitary dengan gonad akan menimbulkan pertumbuhan fisik yang tepat pula.
            Selama masa remaja seluruh tubuh mengalami perubahan, dibagian luar dan dibagian dalam tubuh, baik pertumbuhan struktur maupun fungsinya. Pada kenyataanya hamper semua bagia tubuh berubah mengikuti irama yang tepat, sehingga waktu kejadiannya dapat diperkirakan sebelumnya.bperubahan tersebut tampak jelas sekali pada awal masa remaja.
B. Perubahan Fisik Selama Masa Remaja
Dengan berkurangnya perubahan fisik kecanggungan pada masa puber dan awal masa remaja pada umunya menghilang, karena remaja yang lebih besar sudah mempunyai waktu tertentu untuk mengawasi tubuhnya yang bertambah besar. Mereka juga terdorong untuk menggunakan kekuatan yang diperoleh dan selanjutnya merupakan bantuan untuk mengatasi kecanggungan yang timbul kemudian.
Karena kekuatan mengikuti pertumbuhan otot, anak laki-laki pada umumnya menunjukkan kekuatan yang terbesar pada usia 14 tahun, sedangkan anak perempuan menunjukkan kemajuan pada usia ini dan kemudian ditinggalkan karena perubahan minat lebih dari pada kurangnya kemampuan.
Perubahan fisik selama masa remaja dibagi menjadi beberapa tahap :
1. Perubahan Eksternal
Perubahan yang terjadi dan dapat dilihat pada fisik luar anak. Perubahan tersebut ialah :
a. Tinggi Badan
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara tujuh belas dan delapan belas tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.
b. Berat Badan
Perubahan berat badan mengikuti jadual yang sama dengan perubahan tinggi badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak. Ketidak seimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidak idealan badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik / gembrot (gemuk pendek). 
c. Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan yang tubuh yang baik. Misalnya badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu pandang.
d. Organ Seks
Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
e. Ciri – ciri Seks Sekunder
Ciri – ciri seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada masa akhir masa remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbunya kumis dan jakun pada laki-laki sedangkan pada wanita ditanda dengan membesarnya payudara.
2. Perubahan Internal
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar. Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan tersebut adalah :
1. Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-oto di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
2. Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau delapan belas, beratnya dua belas kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
3. Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun ; anak laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian.
4. Sistem Endokrin
Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidak seimbangan sementara dari seluruh system endokrin pada masa awal puber. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa
5. Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas tahun. Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran yang matang.
C. Kondisi – Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya. Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
1. Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang. Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.
2. Pengaruh Gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup.
Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.
3. Gangguan Emosional
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary. Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
4. Jenis Kelamin
Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan baisanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki .
5. Status Sosial Ekonomi
Anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang bersal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.
6. Kesehatan
Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat disbanding yang sering sakit.
7. Pengaruh Bentuk Tubuh
Perubahan psikologis muncul antara lain disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik. Diantara perubahan fisik yang sangat berpengaruh adalah ; pertumbuhan tubuh (badan makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada perempuan dan "mimpi pertama" pada anak laki-laki ), dan tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.












           

BAB III
KESIMPULAN

            Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut meliputi bertambahnya ukuran tubuh, berubahnya proporsi tubuh, perubahn cirri kelamin primer dan sekunder yang terjadi pada laki-laki dan perempuan dengan mengikuti urutan tertentu.
            Kondisi-kondsi yang memengaruhi perkembangan remaja diantaranya adalah berasal dari pengaruh keluarga, pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan, dan pengaruh bentuk tubuh. Disamping itu pengaruh lingkungan juga mempengaruhi perkembangan fisik remaja.




















DAFTAR PUSTAKA
   Daruma, A razak Dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Makassar. Universitas negeri Makassar.
Sunarto. Ny. Hartono Agung ( 1999 ) Perkembangan Peserta Didik. Jakarta. Rineka Cipta


Comments

Popular posts from this blog

makalah tentang filsafat naturalisme

RPP TATA SURYA