LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum biologi dasar dengan judul “Anatomi Hewan Vertebrata”, disusun oleh:

Nama                           : Ahmad Suryadi
Nim                             : 1112040001
Kelas/kelompok          : A (Pendidikan Fisika) / IV

Telah diperiksa secara seksama oleh asisten dan kordinator asisten maka dinyatakan diterima.
                                                                                   










                                                                                                            Makassar,    November 2011
Kordinator Asisten                                                                             Asisten Pendamping





Muh. Rizaldy Triaz Jaya Putra                                                       Syamsuarman
Nim : 081404024                                                                                Nim : 091404050       
                                                                       



Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab





Arsad Bahri, S.Pd
Nip: 1984011520041002






BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Semua benda pasti mempunyai struktur dan bagian-bagian. Begitu juga manusia, hewan, dan tumbuhan. Manusia tersusun atas beberapa sistem organ yang merupakan gabungan dari beberapa organ yang menjalankan fungsinya masing-masing, contohnya pada sistem pernapasan, organ-organ yang bekerja adalah hidung, tenggorokan, paru-paru dan lain sebagainya. Hewan juga demikian, tersusun dari beberapa sistem organ yang menjalankan fungsinya. Manusia, tumbuhan, dan hewan mempunyai banyak perbedaan dan terdapat pula persamaan.
Manusia adalah sosok yang selalu ingin tahu dan melakukan pembuktian untuk menjawab rasa ingin tahunya. Untuk memenuhi tuntutan kodrat manusia tersebut,  seorang mahasiswa dapat melakukan pembuktian atau survei langsung, tidak hanya mengandalkan gambar dan teori-teori yang tersedia di buku-buku. Dan salah satu kajian yang menarik untuk dilakukan adalah dengan mengamati struktur anatomi hewan vertebrata.
B.     Tujuan praktikum
Untuk mengenali bentuk, warna, dan letak organ, serta hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ.
C.    Manfaat praktikum
       Mahasiswa dapat mengenali bentuk, warna, dan letak organ, serta hubungannya dengan organ lain pada suatu sistem organ.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tubuh hewan terdiri atas berbagai organ. Organ-organ yang bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi disebut system organ. Pengmatan anatomi suatu hewan diperlukan pembedahan untu memudahkan mengamati bentuk, kedudukan dan hubungannya dengan organ lain. Anatomi katak dan kodok dapat member gambaran umum organ-oregan utama pada hewan vertebrata (tim pengajar,2011).
Amphibi berasal dari kata Amphi, artinya rangkap dan bios, artinya kehidupan, karena Amphibi ialah hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula dalam air tawar, kemudian dilanjutkan di darat. Fase kehidupan di dalam air berlangsung sebelum alat reproduksinya masak, keadaan ini merupakan fase larva atau biasa disebut berudu. Hewan dewasa memiliki columna vertebralis dan biasanya extremitates dengan digiti atau jari-jari yang berbeda-beda, sedang kulitnya ialah lembut dan tidak berambut, bersisik atau tidak berbulu. Kriteria semacam ini sering tidak dapat dipakai untuk spesies tertentu; beberapa spesies mengalami modifikasi, bahkan tidak mengalami fase larva di dalam air, dan sebaliknya beberapa hewan dewasa tetap bertahan di dalam air. Karena ada beberapa spesies yang melangsungkan kehidupannya terus menerus di dalam air dan sebaliknya ada yang sama sekali tidak mengalami kehidupan di dalam air, beberapa ahli sependapat menggunakan nama batrachia (batrachos=katak), meskipun pemakaian nama itu tidak meluas ( Radiopoetro, 1991).
Ada sekitar 3000 spesies amphibi hidup didunia, yang dikelompokkan kedalam 3 golongan yaitu anura (katak dan kodok), caudate (salamander), gymnophiona atau apoda (caecilian). Hanay ada sekitar 60 spesies caecilian dan sekitar 200 jenis salamander. Jadi sebagian besar bansa amaphibi terdiri atas katak dan kodok. Terminology amphibi diterapkan pada a nggota kelas inikarena sebagian besar hewan menghabiskan tahap awal siklus kehidupannya didalam air, dari bentuk larva berupa kecebong yang bernapas dengan insang luar, kemudian menjadi anak katak dengan alat pernapasan berupa paru-paru. Ada juga yang tidak punya paru-paru sampai dewasa dan bernapas melalui kulit karenanya kulit tersebut selalu basah dan grandular (Sukiya, 2003).
            Kelompok amphibi adalah vertebrata pertama yang hadir pertama kali didarat. Pada dasarnya mereka memiliki penta daktil(lima ujung jari-jari kaki) meskipun jumlah jari-jari kakinya dapat saja berkurang. Seperti ikan dan reptile maka amphibi juga adalah hewan eksoterm yaitu perubahan suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan. Pada kebanyakan amphibi meninggalkan telurnya dalam kolam dan aliran-aliran air, dan tidak seekorpun jenis amphibi yang dapat berjalan ditanah begitu menetas (Sukiya, 2003).
Beberapa pertimbangan memungkinkan pemilihan katak atau Rana sp, untuk mewakili classis Amphibia. Selain genus ini mudah diperoleh dan ukurannya cukup besar, ia menunjukkan banyak persamaan dalam bentuk dan fungsi dengan vertebrata tinggi termasuk manusia. Susunan tubuhnya mudah dipelajari, demikian pula fisiologinya dapat segera ditunjukkan. Cara hidupnya ialah sederhana dan mudah diamati ( Radiopoetro, 1991).
 Cara hidup katak sangat berbeda dengan ikan. Hewan ini tidak hidup di dalam perairan yang dalam dan menggunakan sebagian besar hidupnya di darat. Kulit disamping berguna untuk penutup tubuhnya, juga berguna untuk pernapasan. Untuk memungkinkan terjadinya pernapasan melalui kulit, kulit harus selalu basah apabila hewan berada di luar air.  Untuk mempertahankan keadaan selalu basah tersebut, kulit dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lendir. Setiap kelenjar ialah berbentuk piala, terdapat tepat di bawah epidermis dan salurannya melalui epidermis bermuara di permukaan kulit (Radiopoetro, 1991).
Menurut Sukiya (2000), hierarki atau kedudukan katak sawah (rana cancarivora) dalam susunan sistematiknya adalah sebagai berikut :
Phylum                   : Cordata
Subphylum             : Vertebrata
Classic                    : Amphibia
Ordo                       : Anura
Subordo                  : Phaneroglassa
Familia                    : Ranidae
Genus                     : Rana
Species                   : Rana cancrivora
            Menurut Sukiya (2000), sifat-sifat karakteristik katak adalh sebagai berikut:
1. Integumentum licin, mempunyai banyak glandulae dan tidak bersisik.
2. Mempunyai sepasang ekstremitas berupa kaki untuk berjalan dan berenang.
3. Mempunyai dua lubang hidung dan berhubungan dengan cavum oris. Membrane tympani diluar, lingua dapat dijulurkan.
4. Cor beruang tiga (2 arteri dan 1 ventrikel), erytrocytea oval bernucleus
5. bernafas dengan insang pada waktu masih larva, pada waktu dewasa menggunakan pulmo dan integumentum.
6. Navi cranialis berjumlah 10 pasang.
7. Bersifat poikiloterm, artinya temperatur tubuhnya berubah menurut lingkungannya.
8. Fertlisasi eksterna.
9. Stadium larva mempunyai kehidupan aquatic dan mengalami metamorfosis.
            Pada amphibi, kulit merupakan organ penting. Kulit katak memiliki sifat permeable, dimana air dan gas dapat keluar masuk. Warna kulitnya bermacam-macam karena adanya pigmen didalam dermis, tepat dibawah epidermis. Fertilisasi sebagian besar hewan amphibi berlangsung secara eksternal dengan jantan mendekap betina dan menumpahkan spermanya diatas telur-telur yang dikeluarkan betina. Bergantung pada spesiesnya , baik jantan maupun betina mampu mengerami telur di punggungnya, dalam mulut, atau bahkan didalam perutnya (Anonim, 2010).



           
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A.  Waktu dan Tempat
     Hari / tanggal       :  Rabu / 16 November 2011
     Waktu                  :  Pukul 14.10 s.d. 16.00 WITA
     Tempat                :  Laboratorium Biologi lantai III sebelah barat, FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1.        Alat
a.          Botol pembunuh
b.         Baki pembedah
c.          Alat bedah :
1)             Gunting
2)             Sedotan
3)             Pinset
4)             Jarum
5)             Skalpel

2.        Bahan
a.         Katak sawah (Rana cancarivora)
b.        Kapas
c.         Kloroform / eter (pembius)

B.  Prosedur Kerja
1.    Pengamatan luar
a.    Mematikan katak
Mengambil segumpal kapas (sebesar ruas empu jari tangan), membasahi dengan eter/kloform, lalu memasukkan ke dalam botol pembunuh, segera pula memasukkan katak ke dalam botol pembunuh tersebut, menutup dengan rapat. Membiarkan sampai katak mati.
b.    Mengeluarkan katak yang sudah tidak bergerak dan meletakkan di atas baki bedah. Membiarkan kapas dalam botol dan menutup rapat.
c.    Mengamati bagian luar katak :
1)        Mata, kelopak dan selaput tidur
2)        Lubang hidung luar (nostlen)
3)        Tympanum (selaput pendengar)
4)        Celah mulut
5)        Tungkai depan :
a)    Lengan atas (branchium)
b)   Lengan bawah (ante branchium)
c)    Telapak (manus)
d)   Jari-jari (digiti)
6)        Tungkai belakang
a)    Paha (femur)
b)   Betis (crus)
c)    Telapak bersatu (pes)
d)   Jari-jari berselaput renang
7)        Kloaka (letaknya)
8)        Permukaan kulit dan warnanya
d.   Menggambar dari arah punggung dan memberi nama bagian-bagian di atas.
2.    Pembedahan
                   a.      Meletakkan katak pada punggungnya di atas baki bedah. Memaku  keempat kakinya dengan jarum pada lilin, sehingga tidak mudah goyang.
                  b.      Dengan pingset menjepit membujur kulit bagian perut dekat paha, mengangkat sedikit, menggunting melintang di bawah pingset, sehingga terbentuk celah pada kulit perut.
                   c.      Melalui celah itu, memasukkan ujung gunting yang tumpul dan guntinglah kulit ke arah kepala sampai gunting tertumbuk. Membalik ke celah tadi, menggunting ke arah pangkal kedua paha.
                  d.      Menggunting kulit ke arah samping kiri dan kanan, sehingga kulit perut bisa tersingkap. Memeriksa perlekatan kulit pada jaringan otot. Hanya pada tmpat tertentu kulit melekat pada otot, sehingga terbentuk semacam kantong (saccus).
                   e.      Memperhatikan bagian tengah otot perut. Tampak garis putih membujur sepanjang otot perut (disebut linea alba).
                   f.      Menjepit pingset otot perut di samping linea alba, dan menggunting melintang, sehingga membentuk celah. Memasukkan ujung gunting yang tumpul ke dalam celah otot perut dan mulai menggunting ke arah kepala sampai bawah rahang. Melanjutkan pengguntingan sampai pangkal paha.
                  g.      Menyingkap jaringan otot perut ke samping kiri dan kanan sehingga terbuka rongga perut dan tampak jeroan.
3.    Pengamatan sistem pencernaan
a.    Membuka celah mulut dengan skalpel  dan pinset, sehingga rongga mulut terbuka. Mengamati bentuk gigi, meraba dengan jari gelig pada rahang atas  dan gigi former pada langit-langit.
b.    Dengan pingset menarik lidah keluar, mengamati bentuk dan perletakanya (mencatatnya).
c.    Melanjutkan pengamatan rongga perut yang berisi jeroan.
Mengamati bentuk dan warna:
1)   Hati sebelah kanan, ada berapa lobus.
2)   Lambung di sebelah kiri hati; mengangkat sedikit dan akan tampak duodenum dan pangkreas.
3)   Runut terus usus halus sampa usus tebal. Perahatikan pertemuannya.
4)   Rektum yang belok ke kloaka.
4.    Pengamatan sistem peredaran darah
a.    Arah kepala dari hati, tampak jantung dalam selaput
b.    Menusuk selaput pembungkus jantung dengan jarum atau ujung scalpel sampai pecah, mengamati bentuk dan bagian:
1)   Bilik (ventrikel)
2)   Serambi (atrium) kiri dan kanan
3)   Pembuluh nadi utama (trunkus ateriosus) yang keluar dari ventrikel kemudian bercabang menjadi dua aorta (kiri dan kanan).
4)   Menggambar bagian jantung dan memberi nama begian tersebut di atas.
5.    Pengamatan sistem pernafasan
a.    Memperhatikan bagian sebelah kanan dan sebelah kiri lambung, tersembul bagian paru-paru.
b.    Dengan sedotan limun yang ujungnya dimasukkan kedalam lubang pangkal tenggorok (membuka mulut), meniup pangkalnya perlahan, menggembung paru-paru. Mengamati bentuk dan warna paru-paru, pembuluh darah pada paru-paru.
c.    Melepaskan jantung dengan guntin, sehinga tampak batang tenggorok (trakea).
6.    Pengamatan sitem ekskresi dan reproduksi (urogenitalia)
a.    Melepaskan organ-organ pencernaan, memulai dari lambung sampai pada rectum, serta masentrium (jaringan ikat) yang memegangnya.
b.    Akan tampak sepasang ginjal bulat lonjong melekat pada bagian belakang rongga perut.
c.    Pada katak jantan ureter ini disebut juga ductus urospermatius, testis terletak di sebelah atas ginjal,bulat lebih kecil berhubungan dengan ginjalmelalui vas efferensia.
d.   Pada katak betina, ada sepasang ovarium di bagian kiri dan kanan. Mengangkat sedikit ovarium, akan tampak oviduk berupa saluran berkelok-kelok putih, bermuara pada kloaka sedang ujungnya berupa corong (ostium) ada di detak jantung.
e.    Membuat gambar bagian sistem urogenitalia katak. Memberi nama bagian-bagiannya.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
Morfologi Rana cancarivora

Keterangan
Gambar pembanding
Tampilan dorsal












Tampilan ventral













1. Orbita
2. Membrane timpani
3. Manus
4. Femur
5. Crus
6. Pes
7. Kloaka
8. Branchium
9. Ante branchium
10. Digiti
11. Narex interna















Sumber : dokumentasi pribadi

Anatomi Rana cancarivora

Keterangan
Gambar pembanding
Anatomi mulut Rana cancarivora














1. narex eksterna
2. valvilura interior
3. orbita
4. valvilura eksterior
5. celah eustacheus
6. epiglottis
7. lidah
8. gigi vomer
9. gigi maxilla
10. Narex interna













Sumber : dokumentasi pribadi
Anatomi organ dalam Rana cancarivora








1. paru-paru
2. jantung
3. hati
4. Lambung
5. Ovarium
6. Usus halus
7. Usus besar



Sumber : dokumentasi pribadi
                                                           
Fisiologi Rana cancarivora

Keterangan
Gambar pembanding
Sistem pencernaan Rana cancarivora

















1. Lambung
2. usus besar
3. Usus halus
4. kloaka
5. empedu
6. Hati
  













Sumber : dokumentasi pribadi
 Sistem pernapasan Rana cancarivora
















1. Narex eksterna
2. Narex interna
3. Lubang eustacheus
4. paru-paru




Sumber : dokumentasi pribadi
Sistem sirkulasi Rana cancarivora











1. Aorta
2. atrium kiri
3. vena pulmonalis
4. ventrikel
5. atrium kanan
6. arteri   pulmonalis













Sumber : dokumentasi pribadi
Sistem reproduksi Rana cancarivora
1. tuba fallopi
2. ovarium
3. uterus
4. kloaka



1. badan lemak
2. testis
3. ureter
4. kloaka








       







Sumber : dokumentasi pribadi
Sistem ekskresi Rana cancarivora











1. ginjal
2. uretra
3. kloaka












Sumber : dokumentasi pribadi

B. Pembahasan
Perbedaan antara katak (Rana sp) dengan kodok (Bufo sp)adalah sebagai berikut:
Letak perbedaan
katak (Rana sp)
kodok (Bufo sp)
Kulit
Tungkai belakang
Ukuran tubuh
Licin, basah, dan tipis
Panjang
Kecil
Kasar, tebal, dan kering
Pendek
Besar

1.      Bentuk luar tubuh katak (Rana cancarivora)
Katak memiliki :
a.       Lubang hidungnya ada dua dan berukuran kecil.
b.       Tympanum (selaput pendengar) ada dua di samping kiri dan kanan yang tidak jauh dari
c.       mata.
d.      Pada tungkai depan, jari-jarinya berjumlah empat ruas dan tidak berselaput.
e.       Pada tungkai berlakang, telapaknya bersatu, memiliki kaki sebanyak lima ruas dan berselaput renang.
f.        Kloaka terdapat di bagian belakang dan berfungsi sebagai lubang pelepasan dari saluran ginjal, kelenjar kelamin dan anus.
g.       Permukaan kulitnya halus dan agak licin dan berwarna-warni karena adanya butir-butir pigmen dan sel pigmen atau kromotovora.
Perlekatan kulit hanya terjadi pada tungkai belakang dan tungkai depan, sedangkan pada bagian perut tidak terjadi perlekatan kulit pada otot. Dan pada bagian tengah otot perutnya terdapat garis putih membujur sepanjang otot perut yang disebut linea alba.
2.  Sistem pencernaan katak dimulai dari rongga mulut à kerongkongan à lambung à usus à kloaka. Ditambah dengan kelenjar pencernaan yaitu hati dan pankreas.
a.       Rongga mulut, terdiri dari :
1).    Gigi hanya terdapat pada rahang atas (gigi maxila) dan pada langit-langit (gigi vumer). Gigi tersebut dapat tumbuh kembali apabila mengalami tangal.
2).    Lidahnya (lingua) bercabang dan terletak pada rahang bawah bagian depan. Berfungsi untuk menangkap mangsa.
3).    Kelenjar ludah yang berfungsi membantu proses menelan makanan.
b.       Esofagus atau kerongkangan , pada katak merupakan saluran pendek menuju ke lambung.
c.       Ventriculum atau lambung , terdapat di sebelah kiri dan di belakangnya terdapat duodenum dan pangkreas. Di dalamnya makanan dicerna secara mekanik dan kimiawi.
d.      Intestium atau usus, dalam usus makanan yang sudah lumat sari-sarinya diserap oleh pembuluh kapiler darah dan diedarkan ke seluruh tubuh, sedangkan sisanya dibuang melalui kloaka.
3. Sistem respirasi katak dimulai dari narex eksterna à narex interna à saluran eustacheus à paru-paru.
a.       Paru-paru (pulmo)
Paru-paru katak berupa sepasang kantong tipis dan elastis, permukaan dalam dindingnya mempunyai banyak lipatan, sehingga memperluas permukaan. Dinding kantong yang tipis ini banyak dikelilingi kapiler darah sehingga paru-paru katak berwarna kemerahan. Paru-paru katak berhubungan dengan bronkus, selanjutnya dengan perantara celah tekak atau glotis dihubungkan dengan rongga mulut.
b.       Kulit
Pernafasan dengan kulit berlangsung efektif baik di darat maupun di air. Kulit katak tipis, lembab dan kaya kapiler darah, yaitu cabang dari pembuluh nadi paru-paru kulit (arteria pulmokutanea) yang menyangkut darah kotor atau kaya co2. Di dalam kapiler kulit, darah membebaskan co2 ke udara dan mengikat oksigen dari udara bebas yang akan diangkut oleh pembuluh darah vena pulmokutanea ke jantung untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh yang memerlukan.
c.       Selaput rongga mulut
Selaput ini juga digunakan untuk memasukkan oksigen yang terkandung di udara, pada rongga mulut berdifusi melalui selaput rongga mulut. Akhirnya oksigen tersebut diikat oleh darah dan diedarkan ke sel-sel tubuh.
4. Sistem sirkulasi
 Jantung berudu terdiri atas dua ruang yaitu satu serambi dan satu bilik, dengan Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah tunggal. Setelah mejadi katak, jantungnya terdiri atas tiga ruang yaitu dua serambi dan satu bilik. Dimana letak serambi (antrium) di atas ventrikel dan terbagi dua, ada di kanan dan di kiri. Dan di atas atrium terdapat percabangan yang disebut aorta. Dan peredaran darahnya merupakan peredaran darah ganda, jantung beruang tiga.    
5. Sistem ekskresi
Alat ekskresinya berupa sepasang ginjal dari kiri dan kanan. Warnanya merah kecoklatan, bentuknya memanjang dari depan ke belakang. Fungsi ginjal adalah menyaring darah, zat-zat sisa seperti urine, garam-garam yang berlebih, air yang lebih akan diserapnya dan dikeluarkan. Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju ke kantong kemih. Kantong kemih ini berupa kantong berdinding tipis yang terbentuk dari tonjolan dinding kloaka. Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Muara saluran urine, saluran kelamin dan saluran pencernaan akan menyatu di kloaka
6. Sitem reproduksi
 Organ reproduksi pada katak jantan terdiri atas testis yang berfungsi sebagai penghasil sperma dan ureter sebagai sdaluran sperma menuju kloaka. Organ reproduksi pada katak betina terdiri atas sepasang ovarium yang berfungsi sebagai penghasil sel telur, Pembuahan katak bersifat ovivar (bertelur). Pembuahannya berlangsung di luar tubuh (fertilisasi eksternal) tetapi katak tidak mempunyai alat kelamin luar. Pada masa kawin sepasang katak akan ampleksus (katak jantan menempel pada punggung katak betina. Pada katak betina terdapat sepasang ovarium di bagian kiri dan kanan. Bagian belakang ovarium terdapat oviduct berupa saluran berkelok-kelok putih yang bermuara pada kloaka sedang ujungnya burupa corong yang berada di dekat jantung.


BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
       Katak adalah hewan yang dapat hidup pada dua tempat yaitu air dan darat (amphibia). Bagian-bagian katak yang tampak dari luar adalah mata berwarna hitam, pelupuk mata dan selaput tidur, selaput pendengar, lubang hidung, lengan atas, lengan bawah, telapak tangan, digiti, paha, betis, telapak bersatu, dan jari-jari berselaput renang, serta kloaka. Katak memiliki berbagai macam  sistem  organ, seperti sistem pernapasan, peredaran darah, sistem reproduksi dan sistem pencernaan. Peredaran darah pada katak ada dua jenis yaitu peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Sistem ekskresi terdiri atas sepasang ginjal yang berfungsi dalam proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh. Sistem reproduksi terdiri atas alat kelamin jantan dan betina. Katak dapat melakukan fertilisasi dengan cara eksternal yaitu reproduksi terjadi di luar tubuh.
B.     Saran
1.      Untuk praktikan, agar lebih hati-hati dalam pembedahan, untuk menjaga otot katak tidak tergunting pada saat pembedahan.
2.      Untuk asisten, agar lebih memperhatikan lagi cara kerja para praktikan.
3.      Untuk laboran, agar menyediakan alat-alat yang lebih lengkap.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. sistem gerak dan pewarnaan tulang pada katak dan kodok. http://zulkifliahmad-jack.blogspot.com/2010/12/sitem-gerak-dan-pewarnaan-tulang-pada.html. Diakses pada tanggal 29 November 2011
Radiopoetro, dkk. 1991. Zoologi. Erlangga: Jakarta
Sukiya. 2000. Biologi vertebrata. JICA: Surabaya
Sukiya. 2003. Anatomi vertebrata. JICA: Surabaya
Tim pengajar. 2011. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Laboratorium Biologi FMIPA UNM. Makassar.

Comments

Popular posts from this blog

makalah tentang filsafat naturalisme

RPP TATA SURYA