kenakalan remaja
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas
kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas selesainya makalah perkembangan peserta
didik ini yang berjudul “Permasalah Remaja”, makalah ini kami buat dengan
maksud untuk memberikan informasi dan wawasan kepada pemabaca tentang
permasalahan-permasalah yang terjadi pada masa remaja.
Permasalahan remaja merupakan hal
yang sangat penting untuk diketahui oleh para remaja dan orang tua, karena
dengan pemahaman yang jelas tentang permasalahan dan penyelesaiaan dari
permasalahan remaja tersebut,
perkembangan dan pertumbuhan fisik dan psikis remaja akan dapat berlangsung
dengan baik dan seimbang.
Harapan kami dengan selesainya
makalah “permasalahan remaja” ini adalah mampu menjadi referensi dan sumber
informasi dalam memahami permasalah remaja dan cara penyelesaiannya. Sehingga
akan bermanfaat bagi para remaja maupun bagi para orang tua.
Akhirnya, kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak , terutama kepada teman-teman yang telah membantu dan
mendukung secara moral maupun materi dalam pembuatan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat selesai dengan baik dan tepat waktu.
Makassar,
20 Mei 2012
penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR
ISI.......................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan
Penulisan................................................................................................... 2
D.
Manfaat Penulisan................................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Fisik Remaja................................................................................ 3
B.
Perkembangan Psikologi Remaja........................................................................ 5
C. Pergaulan
Remaja Masa Kini............................................................................... 7
D.
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Penyimpangan Remaja........................... 8
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................................................ 12
B.
Saran...................................................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa dengan
tingkat perkembangan emosional yang belum sempurna, sehingga akan memunculkan
berbagai permasalahan, mulai dari masalah yang sederhana hingga masalah yang
kompleks. Tingkat perkembangan emosi remaja
tidak sama untuk setiap remaja namun memiliki perbedaan-perbedaan pada
setiap individu.
Tahap perkembangan dalam masa remaja
merupakan tahap yang penting dalam menjamin kualitas dan keberlangsungan
kehidupan pada masa dewasa. Perlakuan yang baik dalam menyelesaikan permasalahan
remaja akan berimbas pada perkembanagn keperibadian seseorang pada masa dewasa,
sehingga diperlukan pengetahuan dan wawasan lebih tentang permasalahan yang
sering terjadi pada remaja. Pengetahuan dan wawasan tentang permasalah yang
sering terjadi pada masa remaja dan solusinya menjadi penting untuk diketahui
oleh setiap remaja dan orang tua, karena dapat memberikan kemudahan kepada
remaja dalam penyelesaian masalahnya.
Berdasarkan hal-hal diatas,
pengetahuan dan wawasan tentang permasalahan remaja dan solusinya menjadi
penting untuk dijadikan sebuah tulisan atau makalah yang akan menjadi referensi
bantuan bagi pihak-pihak yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang
permasalahan ini.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian singkat pada latar belakang, terdapat beberapa hal yang menjadi rumusan masalah dalam makah ini diantaranya:
1.
Bagaiman permasalahan dalam perkembangan
fisik remaja?
2.
Bagaimana permasalah yang terjadi pada bagian perkembangan psikologi remaja?
3. Bagaimana permasalah remaja dalam
kaitannya dengan pergaulan remaja dewasa ini?
4.
Faktor-faktor apa yang memengaruhi penyimpangan remaja?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Memahahami permasalahan dalam perkembangan fisik remaja
2.
Memahami permasalah yang terjadi pada bagian perkembangan psikologi remaja
3.
Memahmi permasalah remaja dalam kaitannya dengan pergaulan remaja dewasa ini
4.
Memahami faktor-faktor yang memengaruhi penyimpangan remaja
D. Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat dari penulisan makalah ini adalah menjadi bahan informasi dan bacaan bagi mahasiswa,
remaja, dan orang tua dalam mengetahui permasalahan remaja dan penyelesaiannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Fisik Remaja
Dengan
berkurangnya perubahan fisik, kecanggungan pada masa puber dan awal masa remaja
pada umunya menghilang, karena remaja yang lebih besar sudah mempunyai waktu
tertentu untuk mengawasi tubuhnya yang bertambah besar. Mereka juga terdorong
untuk menggunakan kekuatan yang diperoleh dan selanjutnya merupakan bantuan
untuk mengatasi kecanggungan yang timbul kemudian.
Karena
kekuatan mengikuti pertumbuhan otot, anak laki-laki pada umumnya menunjukkan
kekuatan yang terbesar pada usia 14 tahun, sedangkan anak perempuan menunjukkan
kemajuan pada usia ini dan kemudian ditinggalkan karena perubahan minat lebih
dari pada kurangnya kemampuan.
Perkembangan
fisik remaja tidak selamanya sesuai dengan pertambahan usia remaja tersebut,
ada berbagai jenis permasalahan remaja yang terjadi dalam kaitannya dengan
perkembanagan fisik diantaranya:
a. Tinggi Badan
Rata-rata
anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara tujuh belas dan delapan
belas tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya. Perubahan
tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang
diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak yang
tidak mendapatkan imunisasi. Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak
menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat. Untuk mencapai pertumbuhan
tinggi badan yang proporsional diperlukan asupan makanan dengan gizi seimbang
serta melakukan olahraga yang teratur.
b. Berat Badan
Perubahan
berat badan mengikuti jadual yang sama dengan perubahan tinggi badan, perubahan
berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian tubuh yang hanya
mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak. Ketidakseimbangan
perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidak idealan badan
anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk
tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat
badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi
gemuk gilik / gembrot (gemuk pendek). Untuk mencegah berta badan yang
tidak proporsional pada remaja juga diperlukan makanan dengan gizi seimbang.
c. Organ Seks
Baik
laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa
remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian. Dalam
masa remaja sering terjadi berbagai jenis penyakit seksual mulai dari yang
ringan seperti ejakulasi dini hingga penyakit yang berat seperti impotensi
ataupun sipilis. Penyakit seksual remaja biasanaya diakibatkan oleh pergaulan
yang tidak rerkontrol ataupun asupan bahan kimia seperti rokok yang masuk
kedalam tubuh. Peranan orang tua dan masyarakat diperlukan dalam mengawasi
pergaulan remaja agar pergaulan mereka lebih terkontrol.
d. Sistem Pencernaan
Perut
menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah
panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding usus
menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah
panjang. Penyakit pada masa remaja sering terjadi misalnya penyakit magh akibat
pola makan yang tidak tertaur, ataupun kerusakan organ dalam pencernaan akibat
pergaulan yang tidak sehat seperti mengkonsumsi minuman keras atau obat
terlarang lainnya. Untuk itu diperlukan peranan lebih dari orang tua serta
sosialisasi yang lebih kembali kepada remaja tentang bahaya miras dan obat
terlarang ini.
e. Sistem Pernapasan
Kapasitas
paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun, anak
laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian. Namun jika
tidak dijaga kesehatannya akan berdampak pada munculnya berbagai jenis penyakit
pernapasan dan biasanaya ini muncul pada remaja yang gemar merokok.
B. Perkembangan Psikologi Remaja
Remaja
mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang
kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah,
sedih, dan murung).
Sedangkan
remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja yang
berkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnya terhambat.
Sehingga sering mengalami akibat negatif berupa tingkah laku “salah suai”,
misalnya : psikologi remaja
1) Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi,
suka menggangu dan lain-lainnya
2)
Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang
menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau obat terlarang
Sedangkan remaja yang tinggal di
lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat membantu kematangan emosi remaja
menjadi :
1)
Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati, altruis (senang
menolong), respek (sikap hormat dan menghormati orang lain), ramah, dan
lain-lainnya
2)
Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar,
optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi kegagalan secara sehat dan bijak
b. Pekembangan Moral Psikologi Remaja
Remaja
sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja, tetapi
meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian
positif dari orang lain). psikologi remaja
c. Perkembangan Sosial Psikologi Remaja
Remaja
telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social
cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki
sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama
hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya.
Perkembangan sikap yang cukup rawan
pada remaja adalah sikap comformity yaitu kecenderungan untuk
menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya berbuat. Misalnya dalam hal
pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, keinginan,
dan lain-lainnya.
d. Perkembangan Kepribadian Psikologi Remaja
Psikologi remaja. Isu
sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri) yang
bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh dengan
problem “siapa saya?” (Who am I ?). Terkait dengan hal tersebut remaja
juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan
kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam perkembangan integritas pribadi remaja
(psikologi remaja) adalah
:
1)
Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa
pula
2)
Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi baru
3)
Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan
cita-citanya
5)
Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju
dewasa. Remaja akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan,
dan memelihara identitas diri
Tindakan antisipasi remaja akhir adalah:
1) Berusaha bersikap hati-hati dalam
berperilaku dan menyikapi kelebihan dirinya
2) Mengkaji tujuan dan keputusan
untuk menjadi model manusia yang diidamkan
3) Memperhatikan etika masyarakat,
kehendak orang tua, dan sikap teman-temannya
4) Mengembangkan sikap-sikap
pribadinya
e.
Perkembangan Kesadaran Beragama
Iman
dan hati adalah penentu perilaku dan perbuatan seseorang. Bagaimana perkembangan
spiritual ini terjadi pada psikologi remaja? Sesuai dengan perkembangannya
kemampuan kritis psikologi
remaja hingga menyoroti nilai-nilai agama dengan cermat.
Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke dalam kalbu dan kehidupannya. Tetapi
mereka juga mengamati secara kritis kepincangan-kepincangan di masyarakat yang
gaya hidupnya kurang memedulikan nilai agama, bersifat munafik, tidak jujur,
dan perilaku amoral lainnya. Di sinilah idealisme keimanan dan spiritual remaja
mengalami benturan-benturan dan ujian.
C. Pergaulan Remaja Masa Kini
Pergaulan
remaja saat ini sangat
didukung oleh fasilitas dunia maya atau internet. Hampir semua remaja di
seluruh Indonesia menggunakan facebook atau black berry messanger sebagai
sarana untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Memiliki piranti black berry
dianggap sebagai sesuatu keharusan dalam pergaulan mereka. Memang diakui
penggunaan alat komunikasi yang satu ini sangat cepat dan efektif untuk berbagi
informasi baik yang benar ataupun salah. Terkadang gadget yang satu ini menjadi
penghalang bagi remaja untuk belajar dengan serius.
.Pergaulan remaja saat ini lebih
bebas dibandingkan dengan remaja-remaja dari periode waktu sebelumnya. Jam
malam sudah tidak berlaku efektif bagi remaja. Hal ini dapat dilihat dengan
menjamurnya remaja-remaja yang menonton bioskop midnight atau hang out di café
sampai larut malam. Hal inilah yang memicu kepada pergaulan bebas yang marak di
siarkan dimana-mana. Pergaulan mereka tidak lagi hanya sebatas teman namun
mulai mengarah kepada percintaan yang serius. Dimana percintan yang serius ini
juga memicu prilaku seks bebas yang marak di saat-saat ini.
Keterbukaan remaja saat ini tentang
hal yang berbau seks sangatlah lumrah. Seks bukanlah hal yang tabu untuk di
bicarakan, bahkan remaja saat ini diarahkan agar tidak memiliki prilaku seks
yang menyimpang. Mereka diajarkan mengenai seksualitas mereka masing-masing.
Hal berikutnya yang menarik dengan
pergaulan remaja saat ini adalah dengan begitu kentalnya predikat anak mami
yang akhir-akhir ini populasinya semakin meningkat. Dalam hal ini dapat
dikatakan bahwa kemandirian remaja saat ini sangatlah minim. Terlalu banyak
fasilitas yang diberikan dan terlalu banyak juga ikut campur orangtua dalam
kehidupan sehari-hari mereka sehingga remaja saat ini tidak bisa menilai dengan
cepat apa yang salah dan apa yang benar. Hal ini mungkin di picu dengan
maraknya penggunaan baby sitter dan jasa pembantu rumah tangga lainnya.
Pengunaan yang berlebihan mengakibatkan kemalasan bagi remaja untuk melakukan
segala sesuatunya dengan mandiri.
Selain hal diatas, salah satu
kekhawatiran dari pergaulan remaja saat ini adalah mulai terinspirasinya mereka
dengan pergaulan sesame jenis yang mengarah kepada percintaan sesame jenis. Hal
ini mulai menjadi hal yang umum dengan semakin terbukanya negara Indonesia
terhadap globaliasi dan pengaruh negara-negara lain yang melegalisir aktivitas
seksual tersebut.
Berdasarkan hal-hal tersebut,
lagi-lagi peranan orang tua dan masyarakat menjadi sangat urgen agar dampak
dari pergaulan dan globalisasi yang diterima oleh remaja didominasi oleh dampak
positif yang akan mampu membangun remaja itu menjadi sosok yang lebih cerdas
dan kuat dalam menghadapi tantangan zaman.
D.
Factor-Faktor Yang Memengaruhi Penyimpangan Remaja
banyak factor yang
menyebabkan timbulnya perilaku menyimpang dalam masa remaja diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Longgarnya
pegangan terhadap agama. Sudah menjadi tragedy dari dunia maju, dimana segala
sesuatu hamper dapat dicapai dengan ilmu pengetahuan, sehingga keyakinan
beragama mulai terdesak, kepercayaan kepada tuhan tinggal symbol,
larangan-larangan dan suruhan-suruhan tuhan tidak diindahkan lagi. Dengan
longgarnya pegangan seseorang pada ajaran agama, maka kekuatan pengontrol yang
ada didalam dirinya. Dengan demikian satu-satunya alat pengawas dan pengatur
moral yang dimilikinyaadalah masyarakat dengan hokum dan peraturannya. Namun
biasanya pengawasan masyarakat tidak sekuat pengawasana dalam diri sendiri. Dan
apabila dalam masyarakat tersebut banyak orang yang mnelkukan pelanggaran
moral, dengan sendirinya orang yang kurang iman tadi akan lebih mudah mengitu hal
tersebut sebagai sesuatu yang sesuai dengan lingkungan. Tetapi jika seseorang
teguh keyakinan kepada tuhan serta menjalankan agama denagan sungguh-sungguh,
tidak perlu lagi dadanya pengawasan yang ketat, karena setiap orang sudah dapat
menjaga dirinya sendiri untuk tidak melnggar hokum-hukum dan ketentuan tuhan.
Sebaliknya semakin jauh seorang remaja dari agama semakin sulitlah dia menjaga
moral, dan semakin kacaulah suasana karena akan semakin banyak pelanggaran hak,
hokum dan nilai moral.
2. Kurang
efektifnya pembinaan moral yang diberikan oleh rumah tangga, sekolah, maupun
masyarakat. Pembinaan moral yang dilakukan oleh ketiga instansi ini tidak
berjalan menurut semestinya. Pembinaan moral di rumah tangga mislnya harus
dilakukan sejak anak masih kecil sesuai dengan kemampuan dan umurnya, karena
setiap anak yang lahir belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah, dan
belum mengetahui batas-batas dan ketentuan moral yang yang tidak berlaku dalm
lingkungannya. Tanpa dibiasakan menanamkan sikap yang dianggap baik untuk
menumbuhkan moral, anak-anak akan dibesarkan tanpa mengenal moral itu.
Pembinaan moral anak dirumah tangga bukan dengan menyuruh anak menghafalkan
rumusan tentang baik dan buruk, melainkan harus dengan pembiasaan. Zakiah
darajat mengatakan “moral bukan lah suatu pelajaran yang dapat dicapai dengan
mempelajari saja, tanpa membiasakan hidup bermoral sejak kecil”. Moral itu
tumbuh dari tindakan kepada pengertian dan tidak sebaliknya. Seperti halnya
rumah tangga sekolah pun dapat emngambil peranan yang penting dalam pembinaan
moralanak didik. Hendaknya dapat diusahakan agar sekolah menjadi labanagan baik
bag pertumbuhan dan perkembangan mental dan moral anaka didik. Disamping tempat
pemberian pengetahuan, pengembanagan bakat dan kecerdasan. Dengan kata lain,
untuk menumbuhkan sikap moral yang baik pendidikan agama kurang lebihnya tidak
terlalu diberikan disekolah, maka didikan agama akan lebih baik bikla diberikan
oleh lingkungan rumah tangga. Selanjutnya masyarakat juga harus mengambil peran
dalam pembinaan moral. Masyarakat yang lebih rusak moralnya perlu segera
dipeerbaiki dan dimulai dari diri pribadi, karena kerusakan moral masyarakat
besar pengaruhnya dalam pembinaan moral anak dan remaja. Terjadinya kerusakan
moral dikalangan remaja dan generasi muda seperti yang dijelaskan diatas
terjadi akibat ketidakefektifan keluarga, sekolah dan masyarak dalam pembinaan
moral. Bahkan terkadang ketiga instansi tersebut sering bertolak belakang,
tidak seirama, dan tidak kondusif dalam pembinaan moral.
3. Dasar
budaya materialistis, hedonistis dan sekuleristis. Sekarang ini sering kita
dengar dari radio atau bacaan dari surat kabar tentang anak-anak SMP ynag ditemukan oleh gurunya mengantongi
obat-obat, gambar-gambar porno, kondom, dan benda-benda tajam. Alat tersebut
biasanya digunakan untuk merusak moral, namun gejala penyimpangan tersebut
terjadi karena pola hidup yang semata-mata mengejar materi, kesenangan nafsu,
dan tidak mengindahkan nilai-nilai agama. Timbulnya sikap tersebut tidak bisa
dilepaskan dari derasnya arus budaya materialistis, hedonistis, dan
sekularistis yang disebarkan melalui tulisan, bacaan-bacaan, lukisan-lukisan,
pertunjukan-pertunjukan, dan sebagainya. Penyalur budaya tersebut didukung oleh
para penyandang modal yang semata-mata mengeruk keuntungan material dan
memanfaatkan kecenderungan para remaja, dan generasi muda pada umumnya.
4. Belum
ada kemauan yang sungguh-sungguh dari pemerintah. Pemerinyah diketahui memiliki
kekuatan, uang, teknologi, dan sumberdaya manusia belum menunjukkan kemauan
yang sungguh-sungguh untuk melakukan pembangunan moral bangsa. Hal yang
demikian semakin diperparah lagi oleh adanya ulah sebagian elit penguasa yang
semata-mata mengejar keuntungan, kedudukan, peluang, dan kekayaan dan
sebagainya. Dengan cara-cara yang tidak beroral seperti korupsi, kolusi, dan
nepotisme, yang hingga kini belum ada tanda-tanda untuk hilang. Mereka asik
memperebutkan kekuasaan, materi, dan sebagainya denga cara yang tidak terpuji,
serta tidak memperhitungakan dampaknya bagi kerusakan moral bangsa. Bangsa jadi ikut-ikutan, tidak
mau lagi mengikuti anjuran pemerintah, karena secara moral mereka sudah kehilangan
daya keefektifitsnya. Sikap eli politik yang demikian itu semakin memperparah
moral bangsa, dan sudah waktunya dihentikan. Kekuasaan, uang, teknologi, dan
sumberdaya yang dimiliki pemerintah seharusnya digunakan untuk merumuskan
konsep pembinaan moralbangsa dan aplikasinya secara bersungguh-sungguh dan
berkesinambungan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan
fisik remaja merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari dan memiliki tingkat
perkembangan yang berbeda-beda untuk tiap individu, asupan gizi seimbang dan
olahraga yang tepat akan membentuk tubuh remaja yang proporsional. Perkembangan
fisik juga harus diiringi dengan perkembangan psikologi yang baik pula agar
seorang remaja dapat menjalani kehidupannya secara baik. Pergaulan yang bebas
pada era ini menuntut peranan lebih dari orang tua dan masyarakat dalam
memberikan bimbingan kepada remaja agar penyimpangan-penyimpangan yang sering
terjadi pada masa remaja dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan dalam budaya
remaja. Dengan hal itu akan membentuk remaja dan generasi muda yang lebih
cerdas dan mempunyai daya saing demi kehidupan yang lebih baik.
B. Saran
Dengan
pemahaman yang jelas tentang permasalahan yang sering dialami remaja,
diharapkan peran aktif dari orang tua, masyarakat, dan remaja itu sendiri agar
mampu membawa sosok remaja yang mampu menemukan penyelesaian dari berbagai
permasalahan yang sering dialami oleh seorang remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim
1. 2011. http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2010/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.htmlhttp://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/faktor-faktor-penyebab-timbulnya-perilaku-menyimpang-pada-remaja.
Diakses tanggal 21 Mei 2012
Anonim
2. 2011. http://belajarpsikologi.com/perkembangan-psikologis-remaja/.
Diakses tanggal 21 Mei 2012
Anonim
3. 2011. http://www.studentmagz.com/2011/06/pergaulan-remaja-saat-ini.html. Diakses
tanggal 22 Mei 2012
Desmita. 2006. Psykologi
Perkembangan. Bandung: Rosdakarya
Comments
Post a Comment