kenakalan remaja


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas selesainya makalah perkembangan peserta didik ini yang berjudul “Permasalah Remaja”, makalah ini kami buat dengan maksud untuk memberikan informasi dan wawasan kepada pemabaca tentang permasalahan-permasalah yang terjadi pada masa remaja.
            Permasalahan remaja merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh para remaja dan orang tua, karena dengan pemahaman yang jelas tentang permasalahan dan penyelesaiaan dari permasalahan  remaja tersebut, perkembangan dan pertumbuhan fisik dan psikis remaja akan dapat berlangsung dengan baik dan seimbang.
            Harapan kami dengan selesainya makalah “permasalahan remaja” ini adalah mampu menjadi referensi dan sumber informasi dalam memahami permasalah remaja dan cara penyelesaiannya. Sehingga akan bermanfaat bagi para remaja maupun bagi para orang tua.
            Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak , terutama kepada teman-teman yang telah membantu dan mendukung secara moral maupun materi dalam pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik dan tepat waktu.


Makassar, 20 Mei 2012


penulis





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan Fisik Remaja................................................................................ 3
B. Perkembangan Psikologi Remaja........................................................................ 5
C. Pergaulan Remaja Masa Kini............................................................................... 7
D. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Penyimpangan Remaja........................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................ 12
B. Saran...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Masa remaja merupakan masa dengan tingkat perkembangan emosional yang belum sempurna, sehingga akan memunculkan berbagai permasalahan, mulai dari masalah yang sederhana hingga masalah yang kompleks. Tingkat perkembangan emosi remaja  tidak sama untuk setiap remaja namun memiliki perbedaan-perbedaan pada setiap individu.
            Tahap perkembangan dalam masa remaja merupakan tahap yang penting dalam menjamin kualitas dan keberlangsungan kehidupan pada masa dewasa. Perlakuan yang baik dalam menyelesaikan permasalahan remaja akan berimbas pada perkembanagn keperibadian seseorang pada masa dewasa, sehingga diperlukan pengetahuan dan wawasan lebih tentang permasalahan yang sering terjadi pada remaja. Pengetahuan dan wawasan tentang permasalah yang sering terjadi pada masa remaja dan solusinya menjadi penting untuk diketahui oleh setiap remaja dan orang tua, karena dapat memberikan kemudahan kepada remaja dalam penyelesaian masalahnya. 
            Berdasarkan hal-hal diatas, pengetahuan dan wawasan tentang permasalahan remaja dan solusinya menjadi penting untuk dijadikan sebuah tulisan atau makalah yang akan menjadi referensi bantuan bagi pihak-pihak yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang permasalahan ini.


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian singkat pada latar belakang, terdapat beberapa hal yang menjadi  rumusan masalah dalam makah ini diantaranya:
1. Bagaiman permasalahan dalam  perkembangan fisik remaja?
2. Bagaimana permasalah yang terjadi pada bagian perkembangan psikologi remaja?
3. Bagaimana permasalah remaja dalam kaitannya dengan pergaulan remaja dewasa ini?
4. Faktor-faktor apa yang memengaruhi penyimpangan remaja?

C. Tujuan Penulisan
                        Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memahahami  permasalahan dalam  perkembangan fisik remaja
2. Memahami permasalah yang terjadi pada bagian perkembangan psikologi remaja
3. Memahmi permasalah remaja dalam kaitannya dengan pergaulan remaja dewasa ini
4. Memahami faktor-faktor yang memengaruhi penyimpangan remaja

D. Manfaat Penulisan
                        Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah menjadi  bahan informasi dan bacaan bagi mahasiswa, remaja, dan orang tua dalam mengetahui permasalahan remaja dan penyelesaiannya.




















BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Fisik Remaja
Dengan berkurangnya perubahan fisik, kecanggungan pada masa puber dan awal masa remaja pada umunya menghilang, karena remaja yang lebih besar sudah mempunyai waktu tertentu untuk mengawasi tubuhnya yang bertambah besar. Mereka juga terdorong untuk menggunakan kekuatan yang diperoleh dan selanjutnya merupakan bantuan untuk mengatasi kecanggungan yang timbul kemudian.
Karena kekuatan mengikuti pertumbuhan otot, anak laki-laki pada umumnya menunjukkan kekuatan yang terbesar pada usia 14 tahun, sedangkan anak perempuan menunjukkan kemajuan pada usia ini dan kemudian ditinggalkan karena perubahan minat lebih dari pada kurangnya kemampuan.
Perkembangan fisik remaja tidak selamanya sesuai dengan pertambahan usia remaja tersebut, ada berbagai jenis permasalahan remaja yang terjadi dalam kaitannya dengan perkembanagan fisik diantaranya:

a. Tinggi Badan
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara tujuh belas dan delapan belas tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat. Untuk mencapai pertumbuhan tinggi badan yang proporsional diperlukan asupan makanan dengan gizi seimbang serta melakukan olahraga yang teratur.

b. Berat Badan
Perubahan berat badan mengikuti jadual yang sama dengan perubahan tinggi badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak. Ketidakseimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidak idealan badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik / gembrot (gemuk pendek). Untuk mencegah berta badan yang tidak proporsional pada remaja juga diperlukan makanan dengan gizi seimbang.

c. Organ Seks
Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian. Dalam masa remaja sering terjadi berbagai jenis penyakit seksual mulai dari yang ringan seperti ejakulasi dini hingga penyakit yang berat seperti impotensi ataupun sipilis. Penyakit seksual remaja biasanaya diakibatkan oleh pergaulan yang tidak rerkontrol ataupun asupan bahan kimia seperti rokok yang masuk kedalam tubuh. Peranan orang tua dan masyarakat diperlukan dalam mengawasi pergaulan remaja agar pergaulan mereka lebih terkontrol.

d. Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang. Penyakit pada masa remaja sering terjadi misalnya penyakit magh akibat pola makan yang tidak tertaur, ataupun kerusakan organ dalam pencernaan akibat pergaulan yang tidak sehat seperti mengkonsumsi minuman keras atau obat terlarang lainnya. Untuk itu diperlukan peranan lebih dari orang tua serta sosialisasi yang lebih kembali kepada remaja tentang bahaya miras dan obat terlarang ini.

e. Sistem Pernapasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun, anak laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian. Namun jika tidak dijaga kesehatannya akan berdampak pada munculnya berbagai jenis penyakit pernapasan dan biasanaya ini muncul pada remaja yang gemar merokok.

B. Perkembangan Psikologi Remaja
a. Perkembangan Emosi Psikologi Remaja
Remaja mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan murung).
Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja yang berkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnya terhambat. Sehingga sering mengalami akibat negatif berupa tingkah laku “salah suai”, misalnya : psikologi remaja
1)   Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu dan lain-lainnya
2) Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau obat terlarang
Sedangkan remaja yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat membantu kematangan emosi remaja menjadi :
1) Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati, altruis (senang menolong), respek (sikap hormat dan menghormati orang lain), ramah, dan lain-lainnya
2) Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi kegagalan secara sehat dan bijak

b. Pekembangan Moral Psikologi Remaja
Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian positif dari orang lain). psikologi remaja



c. Perkembangan Sosial Psikologi Remaja
Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya.
Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah sikap comformity yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya berbuat. Misalnya dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, keinginan, dan lain-lainnya.

d. Perkembangan Kepribadian Psikologi Remaja
Psikologi remaja. Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri) yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh dengan problem “siapa saya?” (Who am I ?). Terkait dengan hal tersebut remaja juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam perkembangan integritas pribadi remaja (psikologi remaja) adalah :
1) Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula
2) Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi baru
3) Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya
4) Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis dan lawan jenis
5) Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa. Remaja akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri

Tindakan antisipasi remaja akhir adalah:
1) Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan menyikapi kelebihan dirinya
2) Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi model manusia yang diidamkan
3) Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang tua, dan sikap teman-temannya
4) Mengembangkan sikap-sikap pribadinya

e. Perkembangan Kesadaran Beragama
Iman dan hati adalah penentu perilaku dan perbuatan seseorang. Bagaimana perkembangan spiritual ini terjadi pada psikologi remaja? Sesuai dengan perkembangannya kemampuan kritis psikologi remaja hingga menyoroti nilai-nilai agama dengan cermat. Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke dalam kalbu dan kehidupannya. Tetapi mereka juga mengamati secara kritis kepincangan-kepincangan di masyarakat yang gaya hidupnya kurang memedulikan nilai agama, bersifat munafik, tidak jujur, dan perilaku amoral lainnya. Di sinilah idealisme keimanan dan spiritual remaja mengalami benturan-benturan dan ujian.

C. Pergaulan Remaja Masa Kini
Pergaulan remaja saat ini sangat didukung oleh fasilitas dunia maya atau internet. Hampir semua remaja di seluruh Indonesia menggunakan facebook atau black berry messanger sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Memiliki piranti black berry dianggap sebagai sesuatu keharusan dalam pergaulan mereka. Memang diakui penggunaan alat komunikasi yang satu ini sangat cepat dan efektif untuk berbagi informasi baik yang benar ataupun salah. Terkadang gadget yang satu ini menjadi penghalang bagi remaja untuk belajar dengan serius.
.Pergaulan remaja saat ini lebih bebas dibandingkan dengan remaja-remaja dari periode waktu sebelumnya. Jam malam sudah tidak berlaku efektif bagi remaja. Hal ini dapat dilihat dengan menjamurnya remaja-remaja yang menonton bioskop midnight atau hang out di café sampai larut malam. Hal inilah yang memicu kepada pergaulan bebas yang marak di siarkan dimana-mana. Pergaulan mereka tidak lagi hanya sebatas teman namun mulai mengarah kepada percintaan yang serius. Dimana percintan yang serius ini juga memicu prilaku seks bebas yang marak di saat-saat ini.
Keterbukaan remaja saat ini tentang hal yang berbau seks sangatlah lumrah. Seks bukanlah hal yang tabu untuk di bicarakan, bahkan remaja saat ini diarahkan agar tidak memiliki prilaku seks yang menyimpang. Mereka diajarkan mengenai seksualitas mereka masing-masing.
Hal berikutnya yang menarik dengan pergaulan remaja saat ini adalah dengan begitu kentalnya predikat anak mami yang akhir-akhir ini populasinya semakin meningkat. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kemandirian remaja saat ini sangatlah minim. Terlalu banyak fasilitas yang diberikan dan terlalu banyak juga ikut campur orangtua dalam kehidupan sehari-hari mereka sehingga remaja saat ini tidak bisa menilai dengan cepat apa yang salah dan apa yang benar. Hal ini mungkin di picu dengan maraknya penggunaan baby sitter dan jasa pembantu rumah tangga lainnya. Pengunaan yang berlebihan mengakibatkan kemalasan bagi remaja untuk melakukan segala sesuatunya dengan mandiri.
Selain hal diatas, salah satu kekhawatiran dari pergaulan remaja saat ini adalah mulai terinspirasinya mereka dengan pergaulan sesame jenis yang mengarah kepada percintaan sesame jenis. Hal ini mulai menjadi hal yang umum dengan semakin terbukanya negara Indonesia terhadap globaliasi dan pengaruh negara-negara lain yang melegalisir aktivitas seksual tersebut.
Berdasarkan hal-hal tersebut, lagi-lagi peranan orang tua dan masyarakat menjadi sangat urgen agar dampak dari pergaulan dan globalisasi yang diterima oleh remaja didominasi oleh dampak positif yang akan mampu membangun remaja itu menjadi sosok yang lebih cerdas dan kuat dalam menghadapi tantangan zaman.

D. Factor-Faktor Yang Memengaruhi Penyimpangan Remaja
            banyak factor yang menyebabkan timbulnya perilaku menyimpang dalam masa remaja diantaranya adalah sebagai berikut:
1.  Longgarnya pegangan terhadap agama. Sudah menjadi tragedy dari dunia maju, dimana segala sesuatu hamper dapat dicapai dengan ilmu pengetahuan, sehingga keyakinan beragama mulai terdesak, kepercayaan kepada tuhan tinggal symbol, larangan-larangan dan suruhan-suruhan tuhan tidak diindahkan lagi. Dengan longgarnya pegangan seseorang pada ajaran agama, maka kekuatan pengontrol yang ada didalam dirinya. Dengan demikian satu-satunya alat pengawas dan pengatur moral yang dimilikinyaadalah masyarakat dengan hokum dan peraturannya. Namun biasanya pengawasan masyarakat tidak sekuat pengawasana dalam diri sendiri. Dan apabila dalam masyarakat tersebut banyak orang yang mnelkukan pelanggaran moral, dengan sendirinya orang yang kurang iman tadi akan lebih mudah mengitu hal tersebut sebagai sesuatu yang sesuai dengan lingkungan. Tetapi jika seseorang teguh keyakinan kepada tuhan serta menjalankan agama denagan sungguh-sungguh, tidak perlu lagi dadanya pengawasan yang ketat, karena setiap orang sudah dapat menjaga dirinya sendiri untuk tidak melnggar hokum-hukum dan ketentuan tuhan. Sebaliknya semakin jauh seorang remaja dari agama semakin sulitlah dia menjaga moral, dan semakin kacaulah suasana karena akan semakin banyak pelanggaran hak, hokum dan nilai moral.
2.  Kurang efektifnya pembinaan moral yang diberikan oleh rumah tangga, sekolah, maupun masyarakat. Pembinaan moral yang dilakukan oleh ketiga instansi ini tidak berjalan menurut semestinya. Pembinaan moral di rumah tangga mislnya harus dilakukan sejak anak masih kecil sesuai dengan kemampuan dan umurnya, karena setiap anak yang lahir belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah, dan belum mengetahui batas-batas dan ketentuan moral yang yang tidak berlaku dalm lingkungannya. Tanpa dibiasakan menanamkan sikap yang dianggap baik untuk menumbuhkan moral, anak-anak akan dibesarkan tanpa mengenal moral itu. Pembinaan moral anak dirumah tangga bukan dengan menyuruh anak menghafalkan rumusan tentang baik dan buruk, melainkan harus dengan pembiasaan. Zakiah darajat mengatakan “moral bukan lah suatu pelajaran yang dapat dicapai dengan mempelajari saja, tanpa membiasakan hidup bermoral sejak kecil”. Moral itu tumbuh dari tindakan kepada pengertian dan tidak sebaliknya. Seperti halnya rumah tangga sekolah pun dapat emngambil peranan yang penting dalam pembinaan moralanak didik. Hendaknya dapat diusahakan agar sekolah menjadi labanagan baik bag pertumbuhan dan perkembangan mental dan moral anaka didik. Disamping tempat pemberian pengetahuan, pengembanagan bakat dan kecerdasan. Dengan kata lain, untuk menumbuhkan sikap moral yang baik pendidikan agama kurang lebihnya tidak terlalu diberikan disekolah, maka didikan agama akan lebih baik bikla diberikan oleh lingkungan rumah tangga. Selanjutnya masyarakat juga harus mengambil peran dalam pembinaan moral. Masyarakat yang lebih rusak moralnya perlu segera dipeerbaiki dan dimulai dari diri pribadi, karena kerusakan moral masyarakat besar pengaruhnya dalam pembinaan moral anak dan remaja. Terjadinya kerusakan moral dikalangan remaja dan generasi muda seperti yang dijelaskan diatas terjadi akibat ketidakefektifan keluarga, sekolah dan masyarak dalam pembinaan moral. Bahkan terkadang ketiga instansi tersebut sering bertolak belakang, tidak seirama, dan tidak kondusif dalam pembinaan moral.
3.  Dasar budaya materialistis, hedonistis dan sekuleristis. Sekarang ini sering kita dengar dari radio atau bacaan dari surat kabar tentang anak-anak  SMP ynag ditemukan oleh gurunya mengantongi obat-obat, gambar-gambar porno, kondom, dan benda-benda tajam. Alat tersebut biasanya digunakan untuk merusak moral, namun gejala penyimpangan tersebut terjadi karena pola hidup yang semata-mata mengejar materi, kesenangan nafsu, dan tidak mengindahkan nilai-nilai agama. Timbulnya sikap tersebut tidak bisa dilepaskan dari derasnya arus budaya materialistis, hedonistis, dan sekularistis yang disebarkan melalui tulisan, bacaan-bacaan, lukisan-lukisan, pertunjukan-pertunjukan, dan sebagainya. Penyalur budaya tersebut didukung oleh para penyandang modal yang semata-mata mengeruk keuntungan material dan memanfaatkan kecenderungan para remaja, dan generasi muda pada umumnya.
4.  Belum ada kemauan yang sungguh-sungguh dari pemerintah. Pemerinyah diketahui memiliki kekuatan, uang, teknologi, dan sumberdaya manusia belum menunjukkan kemauan yang sungguh-sungguh untuk melakukan pembangunan moral bangsa. Hal yang demikian semakin diperparah lagi oleh adanya ulah sebagian elit penguasa yang semata-mata mengejar keuntungan, kedudukan, peluang, dan kekayaan dan sebagainya. Dengan cara-cara yang tidak beroral seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme, yang hingga kini belum ada tanda-tanda untuk hilang. Mereka asik memperebutkan kekuasaan, materi, dan sebagainya denga cara yang tidak terpuji, serta tidak memperhitungakan dampaknya bagi kerusakan  moral bangsa. Bangsa jadi ikut-ikutan, tidak mau lagi mengikuti anjuran pemerintah, karena secara moral mereka sudah kehilangan daya keefektifitsnya. Sikap eli politik yang demikian itu semakin memperparah moral bangsa, dan sudah waktunya dihentikan. Kekuasaan, uang, teknologi, dan sumberdaya yang dimiliki pemerintah seharusnya digunakan untuk merumuskan konsep pembinaan moralbangsa dan aplikasinya secara bersungguh-sungguh dan berkesinambungan.  





























BAB III
 PENUTUP
A. Kesimpulan
            Perkembangan fisik remaja merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari dan memiliki tingkat perkembangan yang berbeda-beda untuk tiap individu, asupan gizi seimbang dan olahraga yang tepat akan membentuk tubuh remaja yang proporsional. Perkembangan fisik juga harus diiringi dengan perkembangan psikologi yang baik pula agar seorang remaja dapat menjalani kehidupannya secara baik. Pergaulan yang bebas pada era ini menuntut peranan lebih dari orang tua dan masyarakat dalam memberikan bimbingan kepada remaja agar penyimpangan-penyimpangan yang sering terjadi pada masa remaja dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan dalam budaya remaja. Dengan hal itu akan membentuk remaja dan generasi muda yang lebih cerdas dan mempunyai daya saing demi kehidupan yang lebih baik.
           
B. Saran
            Dengan pemahaman yang jelas tentang permasalahan yang sering dialami remaja, diharapkan peran aktif dari orang tua, masyarakat, dan remaja itu sendiri agar mampu membawa sosok remaja yang mampu menemukan penyelesaian dari berbagai permasalahan yang sering dialami oleh seorang remaja. 












DAFTAR PUSTAKA


Anonim 2. 2011. http://belajarpsikologi.com/perkembangan-psikologis-remaja/. Diakses tanggal 21 Mei 2012
Anonim 3. 2011. http://www.studentmagz.com/2011/06/pergaulan-remaja-saat-ini.html. Diakses tanggal 22 Mei 2012
Desmita.  2006.  Psykologi Perkembangan. Bandung: Rosdakarya 



































Comments

Popular posts from this blog

makalah tentang filsafat naturalisme

Sejarah Singkat Penemuan Konsep Optik