PENJELASAN TEORETIK TERKAIT PENGARUH INKUIRI LEARNING TERHADAP KOMPETENSI SISWA

 PENJELASAN TEORETIK TERKAIT PENGARUH INKUIRI LEARNING TERHADAP KOMPETENSI SISWA

 

Ahmad Suryadi

 

Studi terkait pembelajaran inkuiri telah mendapatkan perhatian serius oleh banyak peneliti dalam beberapa dekade terakhir. Pembelajaran ini bercita-cita untuk mengajak siswa melakukan penemuan ilmiah otentik (Pedaste et al., 2015). Murphy et al. (2006) menjelaskan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran otentik dapat memberi siswa kesempatan kepada siswa untuk benar-benar terlibat dengan konten ilmiah dalam konteks sosial. Hal ini dapat menggeser pandagan siswa bahwa sains merupakan pengetahuan yang tetap dan tidak berubah. Selain itu, otentik dalam sains memiliki potensi untuk meningkatkan kesadaran karir siswa yang berimplikasi pada meningkatnya motivasi siswa dalam mempelajari materi karena mereka sadar bahwa ada hubungan antara masa depan karir mereka dengan materi yang mereka pelajari (Fernandez, 2017).

Beberapa studi menunjukkan keefektifan pembelajaran berbasis inkuiri sebagai pendekatan pembelajaran. Hasil beberepa penelitian adalah sebagai berikut.

 

Tabel 1. Metode dan Hasil Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Penulis

Metode penelitian

Hasil Utama

(Fernandez, 2017)

Penelitian tindakan

Pembelajaran inkuiri secara akurat dapat memprediksi pemahaman konseptual siswa.

(Alfieri et al., 2011)

Tinjauan pustaka

Dengan meta-analisis, mereka membandingkan inkuiri dengan pembelajaran lain, seperti pembelajaran langsung atau inkuiri tanpa bantuan. Mereka menemukan bahwa pembelajaran inkuiri menghasilkan pembelajaran yang lebih baik (ukuran efek rata-rata d = 0,30).

(Furtak et al., 2012)

Tinjauan pustaka

Mereka melaporkan bahwa ukuran rata-rata efek size adalah sebesar 0,50. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan inkuiri lebih baik daripada pembelajaran tradisional.

(Minner et al., 2010)

Tinjauan pustaka

Hasil sintesis literatur penelitian menunjukkan bahwa ada tren positif pada pembelajaran sains berbasis inkuiri dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional.

(Mäeots et al., 2008)

Tinjauan pustaka

Pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis web dapat meningkatkan keterampilan inkuiri siswa; seperti mengidentifikasi masalah, merumuskan pertanyaan dan hipotesis, merencanakan dan melaksanakan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, mempresentasikan hasil, dan menarik kesimpulan. 

(Barone & Barone, 2019)

Kualitatif

Inkuiri mengajak siswa melakukan kegiatan secara kolaboratif.  Akibatnya, kegiatan ini membuat siswa belajar proses dan konten secara lebih berimbang.

(Henderson-Rosser & Sauers, 2017)

Kualitatif

 

Teknologi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran inkuiri. Meskipun demikian, peran guru sebaga fasilitator tidak dapat diindahkan.

(Kuo et al., 2019)

Mixed method

Pembelajaran inkuiri secara signifikan lebih mampu meningkatkan tujuan pencapaian dan persepsi lingkungan belajar siswa pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tidak rendah dibandingkan dengan siswa yang motivasi berprestasinya rendah.

(Marshall et al., 2017)

Kuantitatif

Studi ini mendukung temuan penelitian sebelumnya bahwa pembelajaran berbasis inkuiri membantu meningkatkan prestasi siswa dalam hal praktik ilmiah dan pengetahuan konseptual.

 

            Tabel di atas menunjukkan bahwa pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan kompetensi siswa baik proses maupun konten. Meskipun demikian, beberapa ahli masih mempertentangkan hal ini karena menganggap pembelajaran inkuiri dapat memberikan beban kognitif yang lebih kepada siswa yang justru menghambat siswa dalam belajar (Kirschner et al., 2006). Oleh beberapa kalangan, kritik ini dihadapi dengan menghadirkan solusi bahwa perlu memberikan bantuan dalam bentuk scaffolding dalam bentuk yang sesuai dan pada saat yang tepat. Ringkasnya, beberapa aspek yang menyebabkan pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap kompetensi siswa adalah pembelajaran inkuiri yang bersifat otentik, pelibatan siswa dalam proses belajar secara aktif, sifatnya yang kolaboratif, adanya bantuan yang diberikan, dan membuat siswa tertantang sehingga motivasi belajarnya dapat meningkat.

 

REFERENSI

Alfieri, L., Brooks, P. J., Aldrich, N. J., & Tenenbaum, H. R. (2011). Does discovery-based instruction enhance learning? Journal of Educational Psychology, 103(1), 1–18. https://doi.org/10.1037/a0021017

Barone, D., & Barone, R. (2019). Valuing the Process and Product of Inquiry-Based Instruction and Learning. Journal for the Education of the Gifted, 42(1), 35–63. https://doi.org/10.1177/0162353218816385

Fernandez, F. B. (2017). Action research in the physics classroom: The impact of authentic, inquiry based learning or instruction on the learning of thermal physics. Asia-Pacific Science Education, 3(1). https://doi.org/10.1186/s41029-017-0014-z

Furtak, E. M., Seidel, T., Iverson, H., & Briggs, D. C. (2012). Experimental and Quasi-Experimental Studies of Inquiry-Based Science Teaching: A Meta-Analysis. Review of Educational Research, 82(3), 300–329. https://doi.org/10.3102/0034654312457206

Henderson-Rosser, A., & Sauers, N. J. (2017). Analyzing the Effects of One-to-One Learning on Inquiry-Based Instruction. Computers in the Schools, 34(1–2), 107–123. https://doi.org/10.1080/07380569.2017.1298955

Kirschner, P. A., Sweller, J., & Clark, R. E. (2006). Why Minimal Guidance During Instruction Does Not Work: An Analysis of the Failure of Constructivist, Discovery, Problem-Based, Experiential, and Inquiry-Based Teaching. Educational Psychologist, 41(2), 75–86. https://doi.org/10.1207/s15326985ep4102_1

Kuo, Y.-R., Tuan, H.-L., & Chin, C.-C. (2019). Examining Low and Non-low Achievers’ Motivation Towards Science Learning Under Inquiry-Based Instruction. International Journal of Science and Mathematics Education, 17(5), 845–862. https://doi.org/10.1007/s10763-018-9908-9

Mäeots, M., Pedaste, M., & Sarapuu, T. (2008). Transforming Students’ Inquiry Skills with Computer-Based Simulations. 2008 Eighth IEEE International Conference on Advanced Learning Technologies, 938–942. https://doi.org/10.1109/ICALT.2008.239

Marshall, J. C., Smart, J. B., & Alston, D. M. (2017). Inquiry-Based Instruction: A Possible Solution to Improving Student Learning of Both Science Concepts and Scientific Practices. International Journal of Science and Mathematics Education, 15(5), 777–796. https://doi.org/10.1007/s10763-016-9718-x

Minner, D. D., Levy, A. J., & Century, J. (2010). Inquiry-based science instruction-what is it and does it matter? Results from a research synthesis years 1984 to 2002. Journal of Research in Science Teaching, 47(4), 474–496. https://doi.org/10.1002/tea.20347

Murphy, P., Lunn, S., & Jones, H. (2006). The impact of authentic learning on students’ engagement with physics. The Curriculum Journal, 17(3), 229–246. https://doi.org/10.1080/09585170600909688

Pedaste, M., Mäeots, M., Siiman, L. A., de Jong, T., van Riesen, S. A. N., Kamp, E. T., Manoli, C. C., Zacharia, Z. C., & Tsourlidaki, E. (2015). Phases of inquiry-based learning: Definitions and the inquiry cycle. Educational Research Review, 14, 47–61. https://doi.org/10.1016/j.edurev.2015.02.003

Comments

Popular posts from this blog

makalah tentang filsafat naturalisme

Sejarah Singkat Penemuan Konsep Optik