TUGAS
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL REMAJA

Logo.jpg

OLEH:

NAMA                  : AHMAD SURYADI
NIM                      : 1112040001
KELAS                 : A (PENDIDIKAN FISIKA)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2012



KATA PENGANTAR

  Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas selesainya makalah tentang “Perkembangan Intelektual Remaja” . Makalah ini kami buat dengan maksud memberikan informasi dan wawasan kepada pembaca tentang perkembangan intelektual yang terjadi pada masa remaja.
Perkembangan intelektual merupakan salah satu ciri dan tahapan perkembangan manusia yang juga terjadi pada masa remaja. Pada masa remaja perkembangan intelektual ini dapat diamati dengan jelas, karena pola pikir para remaja telah menuju pemikiran dewasa yang sudah pasti jauh berbeda dengan pemikiran masa kanak-kanak dahulu.
Harapan kami terhadap makalah ini adalah agar dapat menjadi media informasi atau panduan yang berguna bagi berbagai elemen, utamanya bagi mereka yang ingin mengetahui lebih jauh tentang “perkembangan intelektual remaja”.
Akhirnya, kami sampaikan selamat dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembuatan makalah ini, terutama kepada teman-teman yang terlibat.


Makassar, 23 April 2012        


Penulis.


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan.................................................................................................................. 2
D. Manfaat................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Intelek.............................................................................................. 3
B. Tahapan Perkembangan Intelek..................................................................... 3
C. Factor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Intelektual Remaja... 5
D. Hubungan antara Intelektual dan Tingkah laku.......................................... 6
E. Karakteristik Perkembangan Intelektual Remaja.......................................... 7
F. Membantu Perkembangan Intelektual dan Implikasinya Bagi
 Pendidikan.............................................................................................................. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................... 9
B. Saran.................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 10


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-berbeda yang dipengaruhi oleh banyak faktor baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Perbedaan karakteristik inteligensi tiap tingkat umur juga bervariasi dan bukan merupakan acuan pokok dalam penentuan tingkat inteligensi setiap individu.
Demikian pula halnya pada masa remaja, tingak intelegensi untuk setiap remaja juga berbeda-beda. Namun masyarakat dunia melakukan sesuatu tes untuk menentukan tingak inteligensi setiap individu, IQ dihitung dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan yang terdiri dari berbagai soal yang tetap valid sepanjang masa (hitungan, kata-kata, gambar-gambar, dan semacamnya) dan menghitung banyaknya pertanyaan yang dapat dijawab dengan benar kemudian membandingkan dengan daftar (yang dibuat berdasarkan penelitian terpercaya). 
Perbedaan-perbedaan tingkat inteligensi setiap individu menunjukkan keberagaman manusia yang apabila dikaji lebih mendalam akan memberikan fakta-fakta yang menarik dan mencengangkan, sehingga dituntut penjelasan tentang hal ini, utamanya pada masa labil seperti remaja. Agar mampu menjadi pelajaran dan bahan pertimbangan bagi remaja.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka permasalahan pokok yang menjadi fokus dalam makalah ini antara lain:
1. Bagaimana pengertian intelek?
2. Bagaimana perkembangan intelektual remaja?
3. Apakah faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan intelektual remaja?
4. Bagaimana hubungan antara intelektual dengan tingkah laku?
5. Bagaimana karakteristik perkembangan intelektual remaja?
6.Bagaimana membantu perkembangan intelektual dan implikasinya bagi pendidikan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.   Memahami pengertian intelek
2.   Memahami perkembangan intelektual remaja
3. Memahami factor-faktor yang memengaruhi perkembangan intelektual remaja
4.   Memahami hubungan antara intelektual dengan tingkah laku
5.   Memahami karakteristik perkembangan intelektual remaja
6.  Mengetahui cara membantu perkembangan intelektual dan implikasinya bagi pendidikan

D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai bahan informasi dan bacaan bagi mahasiswa dan penulis dalam mengetahui perkembangan intelektual manusia.














BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Intelek
Istilah intelek berasal dari bahasa inggris intellect yang menurut chaplin (1981) diartikan sebagai:
1. Proses kognitif, proses berfikir, daya menghubungkan, kemampuan menilai, dan kemampuan mempertimbangkan;
2. Kemampuan mental dan intelegensi
Menurut mahfudin shalahuddin (1989) dinyatakan bahwa “intelek” akal budi atau inteligensi yang berarti kemampuan untuk melakukan hubungan dari proses berfikir. Selanjutnya, dikatakan bahwa orang yang intelegent adalah orang yang dapat menyelesaikan persoalan dalam waktu yang lebih singkat, memahami masalahnya lebih cepat dan cermat,serta mampu bertindak cepat.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian intelek tidak berbeda dengan pengertian intelegensi yang memiliki arti kemampuan untuk melaksanakan abstraksi, serta berfikir logis dan cepat sehingga dapat bergerak dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru. Dalam arti sempit intelegensi seringkali diartikan sebagai intelegensi operasional, termasuk pula tahapan-tahapan yang sejak dari periode sensori-metoris sampai dengan operasional normal.
B. Tahapan Perkembangan Intelek/Kognitif
Tahapan Perkembangan Intelektual Remaja Menurut Englis de english dalam bukunya “A Comprehensive Dictionary of Psychological and Psychoanalitical Terms”, istilah intellect berarti antara lain :
1.   Kekuatan mental di mana manusia dapat berpikir
2. Suatu rumpun nama untuk proses kognitif, terutama untuk aktivitas yang berkenaan dengan berpikir
3.   Kecakapan, terutama kecakapan yang tinggi untuk berpikir.
Menurut kamus Webster New World Dictionary of the American Language, istilah intellect berarti:
1. Kecakapan untuk berpikir, mengamati atau mengerti; kecakapan untuk  mengamati hubungan-hubungan, perbedaan-perbedaan, dan sebagainya
2.   Kecakapan mental yang besar, sangat intelligence
3.   Pikiran atau intelligence
Menurut Erikson, perkembangan cara berpikir yang bersifat rasional, sistematik dan eksploratif mulai berkembang pada tahap remaja awal. Kecenderungan berpikir mereka mulai terarah pada hal-hal yang bersifat hipotesis, pada masa selanjutnya, mulai berpikir pada hal-hal yang bersifat abstrak, dan kemampuan mengolah informasi dari lingkungan sudah semakin berkembang.
Pada tahap remaja, individu dihadapkan pada temuan, siapa mereka?, Bagaimana mereka nantinya? dan kemana tujuan mereka?. Penjajakan pilihan-pilihan alternatif terhadap peran karir merupakan hal yang penting. Pada tahap ini juga mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara serentak atau berurutan 2 ragam kemampuan kognitif.
1.   Kapsitas menggunakan hipotesis
2. Kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak, logis dan idealistik (berpikir tentang pemikiran itu sendiri
Menurut Piaget, seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena adaptasi secara biologis mereka. Menurut pandangannya, remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, dimana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja kedalam skema kognitif mereka. Kemudian Piaget mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak, Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal.
Dengan mencapai tahap operasi formal remaja dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks. Seorang remaja mampu menemukan alternatif jawaban atau penjelasan tentang suatu hal.
Pada tahap ini, remaja sudah mulai mampu berspekulasi tentang sesuatu, dimana mereka sudah mulai membayangkan suatu yang diinginkan di masa depan. Namun ada salah satu bagian perkembangan intelktual yang belum sepenuhnya ditinggalkan oleh remaj adalah kecenderungan cara berpikir egosentrisme, yaitu ketidakmampuan melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, atau dikenal pula dengan istilah personal fabel. Personal fabel biasanya berisi keyakinan bahwa diri seseorang adalah unik dan memiliki karakteristik khusus yang hebat, yang diyakini benar tanpa menyadari sudut pandang orang lain dan fakta sebenarnya.
C.Faktor Yang Memengaruhi Perkembangan Intelektual     Remaja
Faktor yang memengaruhi Perkembangan Intelaktual Menurut Andi Mappiare hal-hal yang mempengaruhi perkembangan intelektual itu antara lain :
a. Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia mampu berfikir reflektif.
b. Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah sehingga seseorang dapat berpikir proporsional.
c.  Adanya kebebasan berpikir, menimbulkan keberanian seseorang dalammenyusun hipotesis-hipotesis radikal, kebebasan menjejaki masalah secara keseluruhan, dan menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan menarik kesimpulan yang baru dan benar.
Tiga kondisi diatas sesuai dengan dasar-dasar teori Piaget mengenai perkembangan intelegensi, yakni :
a.    Fungsi intelegensi termasuk proses adaptasi yang bersifat biologis
b.   Bertambahnyausia menyebabkan berkemabnganya struktur intelegensi baru.
Sehingga pengaruh pula terhadap terjadinya perubahan kualitatif.
Intektual mengalamai perkembangan sehingga terdapat perbedaan intelekatual seseorang dengan yang lainnya. Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual adalah :
a. Pembawaan
Pembawaan ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir “Batas kesanggupan kita” yakni dapat tidaknya kita memcahkan soal.
b. Kematangan
Tiap-tiap orang dalam tubuh mengalami pertumbuhan dan perkembangan, tiap orang baik fisik maupun psikis masing-masing dapat dikatakan matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsi masing-masing.
c. Pembentukan
Segala keadaan didalam diri seseorang yang mengalam perkembangan intelenjensi.
d. Minat dan Pembawaan yang Khas
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan untuk berinteraksi dengan dunia luar.
e. Kebebasan
Manusia dapat meilih metode-metode tertentu dalam memecahkan masalah-masalahnya.

D. Hubungan Antara Intelek dan Tingkah Laku
Kemampuan berfikir abstrak menunjukkan perhatian seseoranf kepada kejadian dan peristiwa yang tidak konkrit, seperti pilihan pekerjaan, cocok hidup bermasyarakat, pilihan pasangan hidup yang sebenarnya masih jauh di depannya, dan lain-lain. Bagi remaja, corak perilaku peribadinya dihari depan dan corak tingkah lakunya sekarang akan berbeda.
Pikiran remaja sering dipengaruhi ole ide-ide dan teori-teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang tua. Setiap pendapat orang tua dibandingkan dengan teori yang diikuti atau diharapkan. Sikap kritis ini juga ditunjukkan dalam hal-hal yang sudah umum baginya pada masa sebelumnya, sehingga tata cara adat istiadat yang berlaku di lingkungan keluarga sering terjadi adanya pertentangan dengan sikap kritis yang tampak pada perilkunya.
Egosentrisme menyebabkan kekakuan para remaja dalam berpikir dan bertingkah laku. Persoalan yang timbul pada masa remaja adalah banyak berhubungan dengan pertumbuhan fisik yang dirasakan mencekam dirinya, karena menyangka orang lain berpikiran sama dan ikut tidak puas dengan penampilannya. Hal ini menimbulkan perasaan seolah-olah selalu diamati orang lain, perasaan malu dan membatasi gerak-geriknya. Akibat dari hal ini akan terlihat pada tingkah laku yang kaku. 
Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi pendapat orang lain, maka egosentrisme makin berkurang. Pada akhir masa remaja, pengaruh egosentrisme sudah sedemikian kecilnya, sehingga remaja sudah dapat berpikir abstrak dengan mengikutsertakan pendapat dan pandangan orang lain.

E. Karakteristik Perkembangan Intelek Remaja
Intelegensi pada masa remaja tidak mudah diukur, karena tidak mudah terlihat perubahan kecepatan perkembangan kemampuan tersebut. Pada umumnya umur tiga sampai empat tahun pertama menunjukkan perkembangan kemampuan yang hebat, selanjutnya akan terjadi perkembangan yang teratur. Pada masa remaja kemampuan untuk mengatasi masalah yang majemuk bertambah. Pada awal masa remaja, kira-kira pada umur 12 tahun, anak berada pada masa yang disebut masa operasi formal (berpikir abstrak). Pada masa ini remaja telah berpikir dengan mempertimbangkan hal yang “mungkin“ di samping hal yang “nyata”.
Berpikir operasional-formal memiliki dua sifat yang penting, yaitu:
1. Sifat deduktif – hipotesis
Dalam menyelesaikan suatu masalah, seorang remaja akan mengawalinya dengan berpikir teoritik. Ia menganalisis masalah dan mengajukan cara penyelesaian hipotesis. Pada dasarnya pengajuan hipotesis itu menggunakan cara berpikir induktif di samping deduktif. Oleh sebab itu, sifat berpikir ini sebenarnya mencakup deduktif – induktif – hipotesis.
2. Berpikir operasional juga berpikir kombinatoris
Sifat ini merupakan kelengkapan sifat yang pertama dan berhubungan dengan cara bagaimana melakukan analisis. Anak berpikir operasional formal terlebih dahulu secara teoritik membuat matrik mengenai macam-macam kombinasi yang mungkin, kemudian secara sistematik mencoba mengisi sel matriks tersebut secara empiric. 




F. Membantu Perkembangan Intelek Dan Implikasinya Bagi Pendidikan
kondisi psikologis yang perlu diciptakan agar peserta didik merasa aman secara psikologis sehingga mampu mengembangkan kemampuan intelektualnya adaalh sebagai berikut:
1. pendidk menerima peserta didik secara positif sebagimana adanya tanpa syarat (unconditional positive regard). Artinya apapun keberadaan peserta didik dengan segala kekuatan dan kelemahannya harus diterima dengan baik, serta member kepercayaan padanya bahawa pada dasarnya setiap peserta didik memiliki kemampuan inetelektual yang dikembangkan secara maksimal.
2. pendidik menciptakan suasana dimana peserta didik tidak merasa terlalu dinilai oleh orang lain. Memberi penilaian terhadap peserta ddik dengan berlebihan dapat dirasakan sebagai ancaman sehingga menimbulkan kebutuhan akan pertahanan diri
3. pendidik member pengertian dalam arti dapat memahami pemikiran , perasaan, dan perilaku peserta didik; dapat menempatkan diri dalam situasi peserta didik ;serta melihat sesuatu dari sudut pandang mereka (empathy
4. meneriam remaja secara pisitif sebagaiman adanya tanpa syarat (unconditional positive regard). Artinya apapun adanya remaja itu dengan segala kekuatan dan kelemahannya harus dterima dengan baik serta member kepercayaan bahwa pada dasarnya setiap remaja memiliki kemampuan intelektual yang dapat dikembangkan secars makasimsal.
5. memahami pemikiran, perasaan, dan perilaku remaja;menempatkan diri dalam situasi remaja,;serta meelihat sesuatu dar sudut pandang mereka (emphaty) dalam suasana seperti ini remaja kan merasa aman untuk mengembangkan dan mengemukakan pemikiran atau ide-idenya.
6. memberika suasana psikologis yang aman bagi remaja untuk mengemukakan pikiran-pikirannya sehingga terbiasa berani mengembangkan pikiran sendiri.





BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dan teori-teori yang menyebabkan sikapkritis terhadap situasi dan orang tua. Setiap pendapat orang tua dibandingkan dengan teori yang diikuti atau diharapkan. Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi pendapat orang lain, maka egosentrisme makin berkurang. Pada akhir masa remaja, pengaruh egosentrisme sudah sedemikian kecilnya, sehingga remaja sudah dapat berpikir abstrak dengan mengikutsertakan pendapat dan pandangan orang lain. 
Dalam hubungannya dengan perkembangan intelegensi atau kemampuan berpikir remaja, ada yang berpandangan bahwa adalah suatu kekeliruan jika IQ dianggap bisa ditingkatkan, yang walaupun perkembangan IQ dipengaruhi antara lain oleh faktor-faktor lingkungan. Mereka yang mengalami prasekolah sebelum sekolah dasar, menunjukkan perbedaan kemajuan atau grained dalam rata-rata IQ-nya lebih besar daripada mereka yang tidak mengalami prasekolah. 
           
B. Saran
            Perhatian orang tua sangat diperlukan dalam penanganan dan peningkatan intelijensi remaja agar remaja dapat mencapai perkembangan maksimalnya terhadap tingkat inteligensinya, serta bagi para guru agar tidak terlalu mengekang peserta didiknya yang masih remaja agar tidak menghalangi tingkat eksploritas peserta didiknya dalam pembelaajran.









DAFTAR PUSTAKA

Daruma, A Razak, Dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Makassar. Universitas Negeri Makassar.

Comments

Popular posts from this blog

makalah tentang filsafat naturalisme

Sejarah Singkat Penemuan Konsep Optik